Hikmah Letusan Gunung Semeru 2021




Ilustrasi yang dibuat oleh Prawismi, seorang pengguna Instagram, di atas agaknya menggambarkan betapa dahsyatnya letusan Gunung Semeru saat menghamburkan isinya. Itu bukan sekadar recreate sebuah potongan video anak kecil berlari dari kelas mengaji di satu surau Lumajang. Sejatinya begitulah trailer adegan kiamat yang menunggu akhir hidup semua manusia di muka bumi.

Sesuai keyakinan saya, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalan Qur'an surat Al Hajj ayat 1 dan 2 bahwa

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ  

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat)."  

يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّآ أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٌ  

"(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya."

Mengerikan bukan? Demikianlah kegoncangan hari kiamat yang sangat mengejutkan! Bayangkan manusia menjadi seperti orang hilang akal, lupa anak, lupa martabat, bahkan seperti anak kecil Lumajang itu, bisa lupa aurat. Demi menyelamatkan diri.

Sahabatku, semoga potret gadis kecil Lumajang pada bencana Gunung Semeru itu semakin menguatkan keimanan kita yang meyakini adanya hari akhir, apapun agamanya.

Namun, iman tidak sempurna jika tidak dibuktikan dengan amal perbuatan. Sehingga, mari kita sama-sama meringankan penderitaan para korban bencana alam di kawasan Semeru dan sekitarnya, baik dengan berdonasi atau menjadi relawan di lokasi dan di dunia maya.

Subhanallah, bahkan sekarang Merapi pun meradang.


Semakin termotivasi kan Sahabatku, untuk lebih semangat mencapai kesuksesan dunia akhirat?

Yang pasti, letusan Gunung Semeru itu memberi kita hikmah bahwa, bencana ini bukan untuk diratapi, melainkan lebih mendorong diri kita untuk bisa lebih sukses. Agar kita dapat menolong lebih banyak lagi. Semangaaaaat!💪😊

Baarokallohu fiikum.

Komentar

  1. Bencana alam bisa dijadikan sebagai ajang untuk berlomba dalam kebaikan. Membantu dalam bentuk sandang, pangan, papan.

    BalasHapus
  2. Ya, bencana alam, apa pun itu, serasa jadi pengingat paling ampuh dewasa ini. Di mana anjuran kiai, bahkan seruan pemerintah tak dianggap.

    BalasHapus
  3. Selalu menangis beberapa hari saat berita duka Semeru mengeluarkan kepulan asapnya, terbayang betapa harta tahta apapun tak berarti bila Tuhan hendak mengambilnya.

    BalasHapus
  4. Semoga Semeru lebih jinak dan masyarakat sekitar aman, bisa kembali melanjutkan kehidupannya. Amiin

    BalasHapus
  5. Bismillah, semoga kita selalu mendapat perlindungan dari Allah. Dan semoga masyarakat semeru bisa bangkit kembali, Aamiiin.

    BalasHapus
  6. Semoga kita semua dalam lindungan Allah Ta'ala, Dan warga sekitar Semeru semoga segera kembali ke rumah dengan aman..Aamiin..

    BalasHapus
  7. Saya sampai ga tega Mba liat berita bencana Semeru. Semoga semua baik-baik saja dan dalam lindungan Allah

    BalasHapus
  8. Aku suka pemikiran nya, aku yakin juga setiap ada cobaan itu sebenarnya pelajaran untuk kita menjadi lebih baik lagi

    BalasHapus
  9. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah ya mbak dan jd manusia yg bisa berpikir. Allah usah ngasih petunjuk segala macam termasuk musibah rugi banget kalo kita ga bisa ambil hikmah

    BalasHapus
  10. Keluarga saya masih banyak dilumajang jg ka tapi untung di kotanya jadi sm sekali tidak terdampak semeru. Semoga warga disana cepat pulih kehidupannya

    BalasHapus
  11. Iya hikmah bencana alam kita bisa bahu-membahu membantu saudara kita yang tertimpa bencana ya juga saling mendoakan lebih banyak

    BalasHapus
  12. iya ya mba bener juga... bencana bukan untuk diratapi tapi untuk membuat kita berbuat lebih banyak. kalau dipikir-pikir ya bener... tapi saat kita mengalami bencana itu emang deh rasanya seperti dunia ini mau runtuh. perlu ada yang memeluk kita dan membisikkan mantera itu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur di 2021

Jerawatan? Jangan konsumsi ini!